Sekolah kedinasan umumnya menawarkan jaminan karier dan penempatan kerja setelah lulus. Hal tersebut membuat banyak orang tertarik untuk mendaftar ke sekolah kedinasan, apalagi biaya pendidikannya terjangkau atau bahkan gratis. Belum lagi dengan fasilitas yang ditawarkan cukup lengkap, mulai dari asrama sampai uang saku untuk peserta didik.
Buat kamu yang tertarik, sebaiknya persiapkan diri sejak dini. Pasalnya dengan semua keistimewaan yang dimiliki, tentu seleksi masuknya akan sangat ketat. Mula-mula dengan mengetahui tata cara daftar kedinasan. Bagaimana caranya? Yuk simak selengkapnya berikut.
Cara Mendaftar Sekolah Kedinasan
baca juga: Tertarik Join TNI Angkatan Darat? Begini Cara Daftar TNI yang Akurat!
1. Mendaftar di Portal Resmi
Pendaftaran sekolah kedinasan biasanya diselenggarakan secara serentak oleh berbagai kementerian atau lembaga yang menaungi sekolah-sekolah tersebut. Dimana pendaftarannya bisa dilakukan secara daring melalui portal resmi SSCASN, yaitu di laman daftar dikdin.bkn.go.id.
Untuk satu periode pendaftaran, kamu hanya dapat memilih satu sekolah kedinasan saja dan satu program studi, karena semua pendaftaran dilakukan di portal yang sama. Untuk mengetahui jadwal terbaru, kamu bisa terus memantau portal resmi dan media sosial resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Selain itu, website setiap kementerian atau lembaga penyelenggara sekolah kedinasan juga biasanya turut mengumumkan jadwal pembukaan pendaftaran. Biasanya pendaftarannya sendiri dibuka pada bulan April sampai Juni atau awal semester kedua. Tapi jadwal dapat berubah setiap tahun, jadi pastikan kamu terus memantau pembaruan informasi yang ada.
2. Siapkan Dokumen yang Diperlukan
Cara daftar kedinasan dilakukan lewat portal resmi seperti telah disebutkan sebelumnya. Kamu perlu membuat akun di portal tersebut dengan cara mengisi data diri dan melakukan verifikasi Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Pembuatan akun ini bisa dilakukan selama periode pendaftaran. Dan setelah akun dibuat, kamu bisa menyiapkan beberapa dokumen yang diperlukan. Persyaratan dokumen umumnya juga bisa dilihat pada portal resmi BKN maupun instansi.
Biasanya dokumen yang diminta antara lain KTP, Kartu Keluarga (KK), Ijazah atau Surat Keterangan Lulus SMA/sederajat, nilai rapor atau nilai rata-rata, pas foto, dan SKCK. Beberapa instansi juga mungkin meminta dokumen tambahan seperti Kartu Peserta UTBK dan lain sebagainya.
3. Pilih Sekolah Kedinasan
Cara daftar kedinasan berikutnya yaitu memilih sekolah dan program studi. Dalam hal ini, sekolah kedinasan mencakup berbagai instansi sehingga kamu perlu memilih yang sesuai dengan minat dan kemampuan.
Contohnya ada Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip), Politeknik Imigrasi (Poltekim), Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI), dan lain sebagainya.
Jika ingin sekolah militer, ada pula kedinasan militer yang meliputi Akademi Kepolisian (Akpol) untuk Polri, Akademi Militer (Akmil) untuk TNI AD, Akademi Angkatan Udara (AAU) untuk TNI AU, dan Akademi Angkatan Laut (AAL) untuk TNI AL.
4. Kirim Data dan Tes Seleksi
Jika kamu sudah memilih sekolah kedinasan dan program studi yang diinginkan, kamu bisa mengirim data. Cek kembali isian yang telah dilengkapi dan pastikan semuanya sudah sesuai sebelum mengirim. Karena setelah klik Kirim, maka kamu tidak akan bisa mengubahnya kembali.
Setelah verifikasi, kamu bisa menunggu seleksi administrasi dilakukan. Semua data yang kamu kirim akan dicek untuk memastikan apakah kamu sesuai kriteria atau tidak. Apabila lulus seleksi administrasi, maka kamu akan diberikan kartu ujian dan jadwal tes seleksi. Tes seleksi terdiri dari Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Tes Kompetensi Bidang (SKB), tes kesehatan, tes psikologi, hingga wawancara.
Demikian tata cara daftar kedinasan. Jika kamu ingin mendaftar sekolah kedinasan, maka persiapkanlah dirimu mulai sekarang dengan ikut bimbingan belajar. Bimbel Taruna Cendekia punya program persiapan sekolah kedinasan yang kamu butuhkan. Dimana lokasinya punya 6 cabang di Jawa Timur, yaitu Sidoarjo, Pasuruan, Malang, Jombang, Kediri, dan Mojokerto.