Sekolah kedinasan umumnya memiliki prospek karier yang bagus karena diselenggarakan secara langsung oleh kementerian atau lembaga pemerintah. Jadi ada jaminan penempatan kerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) setelah lulus. Tapi sebelum kamu ikut bimbel POLTEKIM, pertanyaannya apakah hal serupa berlaku bagi POLTEKIM (Politeknik Imigrasi)?
Ada baiknya kamu mengetahui bagaimana prospek karier, untuk lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) tersebut. Berikut simak ulasannya.
Prospek Karier Lulusan POLTEKIM
baca juga: Sekolah Kedinasan POLTEKIP: Seleksi, Jurusan, dan Prospek Kerja
Jika berhasil lulus seleksi masuk POLTEKIM, kamu tidak perlu khawatir dengan prospek kerja setelah lulus. Karena seperti halnya sekolah kedinasan pada umumnya, Politeknik Imigrasi ini juga memungkinkan Taruna dan Taruni menjadi ASN setelah lulus.
Ketika lulus dan sudah wisuda, lulusan POLTEKIM akan mendapat Brevet Pejabat Imigrasi (PI) dengan gelar Sarjana Terapan Imigrasi. Jadi kamu punya kesempatan menjadi ASN di Kementerian Hukum dan Ham, dengan penempatan di seluruh wilayah Indonesia yang merupakan wilayah kerja Kemenkumham.
Adapun jabatan terendah yang bisa diisi oleh lulusan POLTEKIM adalah Jabatan Fungsional Analis Keimigrasian. Dan seorang Analis Keimigrasian nantinya dapat naik jenjang karier menjadi Jabatan Fungsional Pengawas Keimigrasian, apabila memenuhi syarat pengalaman serta kompetensi yang ditentukan.
Di atas itu lagi, ada jabatan struktur di Direktorat Jenderal Imigrasi seperti Kepala Seksi Pengawasan, Kepala Bidang Pengawasan, sampai jabatan Direktur Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian.
Cara Mendaftar POLTEKIM
1. Penuhi Syarat Umum Pendaftaran
Sebelum ikut bimbel POLTEKIM dan mendaftar, pastikan kamu memenuhi syarat umum pendaftaran terlebih dahulu. Secara umum, syaratnya yaitu merupakan Warga negara Indonesia, minimal usia 17 tahun dan maksimal 22 tahun, tinggi badan minimal 165 cm untuk pria dan 160 cm untuk wanita, tidak buta warna, sehat jasmani dan rohani, serta punya nilai rata-rata minimal 70.
Selain itu kamu tidak boleh terlibat kasus kriminal atau narkoba yang dibuktikan dengan SKCK. Dokumen persyaratan lainnya bisa langsung dilihat pada pengumuman pendaftaran yang dirilis oleh instansi.
2. Seleksi Administrasi
Jika kamu merasa memenuhi syarat, maka kamu bisa mendaftar lewat situs resmi POLTEKIM. Saat pendaftaran dibuka, akan ada formulir pendaftaran yang bisa kamu isi untuk mengunggah semua dokumen yang diminta.
Selanjutnya akan dilakukan seleksi administrasi yang berfokus pada pemeriksaan terhadap dokumen yang sudah kamu unggah. Jadi pastikan semua berkas sudah disiapkan dengan benar sesuai yang dibutuhkan.
2. Seleksi Kompetensi Dasar (SKD)
Apabila semua dokumenmu lengkap, kamu bisa melanjutkan ke seleksi kompetensi dasar atau SKD. Di sinilah pentingnya ikut bimbel POLTEKIM, karena pengetahuanmu akan diuji dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP).
Bimbingan belajar bisa membantumu mempelajari berbagai materi sesuai dengan aspek yang diujikan dalam seleksi. Pembelajaran dilakukan secara intensif untuk memastikan kesiapanmu.
3. Seleksi Lanjutan
Selain seleksi kompetensi dasar, ada pula seleksi lanjutan yang meliputi tes kesehatan dan kebugaran serta tes psikologi. Tes kesehatan dilakukan dengan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk kebugaran tubuh, penglihatan, dan pendengaran. Dimana kamu akan diminta lari, pull-up, sit-up, hingga push-up.
Sementara tes psikologi akan menilai bagaimana kepribadian, kemampuan berpikir, serta stabilitas emosi calon mahasiswa. Lalu biasanya sebagai penutup akan ada wawancara yang dilakukan oleh tim seleksi untuk memastikan kesiapanmu.
Bagaimana, tertarik untuk menjadi Taruna dan Taruni di POLTEKIM? Yuk persiapkan dirimu sejak dini dengan ikut Bimbel POLTEKIM di Taruna Cendekia. Tidak hanya belajar tulis, tapi ada juga kelas fisik untuk memastikan kesiapanmu. Kamu bisa menemukan bimbel ini di 6 cabangnya di Jawa Timur, yaitu Sidoarjo, Pasuruan, Malang, Jombang, Kediri, dan Mojokerto.